Kamis, 30 Maret 2017

TORA, TODA, ASDA, LDA


 
  1. TORA (Take Off Run Available), yaitu panjang landas pacu yang tersedia mencakupi untuk melaju di landasan (ground Run) pada saat tinggal landas.

  1. TODA (Take off Distance Available), panjang landas pacu yang tersedia / mencakupi untuk melaju didaratan / landasan sampai ketinggian tertentu (35 feet), dan jika landas pacu dilengkapi dengan clearway maka TODA menjadi = TCRA + Clearway.

  1. ASDA (Accelerate Stop Distance Available), yaitu panjang landas pacu yang tersedia untuk melaju sejak pesawat mulai bergerak melaju, batal tinggal landas, direm dan berhenti dengan aman, dan jika landasan pacu dilengkapi dengan stopway maka ASDA menjadi TORA + Stopway.

  1. LDA (Landing Distance Availble), yaitu panjang landas pacu yang dinyatakan tersedia /mencakupi untuk pendaratan pesawat terbang dalam gerak melaju di landasan pacu sampai berhenti dengan aman.


notes : TODA : TORA + CLEARWAY
            ASDA : TORA + STOPWAY



Jumat, 17 Maret 2017

HOLDING




HOLDING


Posisi holding ini sendiri terdiri dari 2 jenis :
  1. Published        : holding fix yang di published adalah posisi holding yang tertera di chart
  2. Not published : sedangkan posisi not published adalah posisi yang ditentukan oleh ATC meskipun tidak ada dalam chart atau posisi yang diminta oleh penerbang

Standard holding pattern
            Bentuk dari holding adalah circuit. Sedangkan arahnya jika disebutkan standard holding pattern adalah berbelok ke kanan. Jika arah tidak disebutkan maka akan dianggap standard turn ke kanan. Sedangkan jika diperintahkan untuk hold non standard maka harus berbelok ke kiri
1.      Belok dilakukan dengan cara 3°/detik atau dengan bank 25°, tergantung kemiringan bank yang lebih kecil
2.      Timing dimulai ketika pesawat berada diatasatau abeam dari fix. Waktu timing standard adalah 1 menit jika holding dibawah 14000ft. diatas 14000ft waktu holding adalah1,5 menit
Panjang leg untuk holding adalah
1 menit jika dibawah 14000ft
1,5 menit jika diatas 14000ft

 Ketinggian untuk holding       :
            Diposisi holding yang di published di chart biasanya ada minimum holding altitude, tapi jika tidak ada minimum altitude, maka penerbang harus mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum memilih ketinggian untuk holding            :
  1. MSA               : minimum safe altitude

  1. MEA               : minimum enroute altitude

  1. MORA            : minimum off route altitude

Di beberapa airport juga dikenal MVA, minimum vectoring altitude, dimana atc dapatmemberi radar vector dibawah MSA, tapi tidak dibawah MVA
Protected area
             Holding pattern dirancang salah satunya dengan pertimbangan dari clearance dari obstacle. Jadi pesawat harus selalu berada di protected area untuk menghindaritabrakan dengan obstacle jika holding dilakukan dengan memilih posisi yang tidakdipublished maka penerbang dan atau atc harus mempertimbangkan ketinggian aman atau minimum safe altitude, agar posisi holding bebas dari obstacle
Holding speed
            Pesawat harus menurunkan kecepatan dalam waktu 3 menit sebelum memasuki holding, tentu saja untuk menghemat fuel. Maksimum kecepatan di holding pattern berbeda-beda berdasarkan jenis pesawatnya. Setiap Negara juga memiliki batsan sendiri-sendiri. Dibawah ini adalah batasan kecepatan berdasarkan ICAO Doc 8168, edisi ke empat

KETINGGIAN
KONDISI NORMAL
KONDISI TURBULENCE
s/d dan termasuk 14000ft
230kts, (170kts untuk pesawat kategori A dan B)
280kts, (170kts untuk pesawat kategori A dan B)
14000ft s/d dan termasuk 20000ft
240kts
280kts atau mach 0.8, yang lebih kecil
20000ft s/d dan termasuk 34000ft
265kts
280kts atau mach 0.8, yang lebih kecil
Diatas 34000ft
Mach 0.83
Mach .83

Holding entry
            Untuk masuk kedalam holding pattern dibutuhkan entry yang tepat agar holding tetap berada di protected area
  1. Teardrop
Setelah overhead belok ke outbound heading dikurang 30°, timing 60 detik. Belok kanan intercept inbound track

  1. Parallel
Setelah overhead belok kiri ke outbound heading, timing 60 detik. Belok kiri intercept inbound track

  1. Direct
Setelah overhead belok kanan ke outbound heading, timing 60 detik, belok kanan intercept inbound track


RULE OF THUMB FOR ENTRY HOLDING

Holding clearance
            Holding clearance yang lengkap akan berisi kurang lebih 5-6 point.
1.      Reference untuk holding fix         : bisa beruba VOR/NDB/FIX ( intersection atau waypoint) atau juga DME
2.      Inbound leg
3.      Arah belok                        : kanan (standard) atau kiri nonstandard
4.      Altitude
5.      Expect further clearance   : waktu dimana clearance baru akan diperoleh ( berguna waktu kehilangan komunikasi dengan atc)
6.      Current time          : waktu sekarang untuk menyamakan waktu dengan jam penerbang

Kamis, 16 Maret 2017

kategori ILS




KATEGORI ILS

Ada 3 kategori ILS yaitu
  1. CAT I yaitu suatu keadaan dimana approach dengan DH tidak lebih rendah dari 200ft diatas touchdown zone dengan jarak pandang tidak kurang dari 2625 ft atau runway visual range tidak kurang dari 2400ft (dengan touchdown zone dan centre lightning, RVR 1800ft)

  1. CAT II yaitu suatu keadaan dimana approach dengan DH kuran dari 200ft diatas touchdown zone tetapi tidak kurang dari 100ft, dan runway visual range tidak kurang dari 1200ft

  1. CAT III dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :
·         CAT III A yaitu approach dengan:
Ø  DH kurang dari 100ft diatas touchdown zone, atau tidak ada DH
Ø  Runway visual range tidak kurang dari 700ft
·         CAT III B yaitu approach dengan
Ø  DH kurang dari 50ft diatas touchdown zone, atau tidak ada batasan DH
Ø  Runway visual range kurang dari 700ft tetapi tidak kurang dari 150ft
·         CAT III C yaitu approach dengan tanpa batsan di DH dan runway visual range. System CAT III C dapat menggunakan autopilot pesawat untuk mendaratkan pesawat dan juga memberikan petunjuk sepanjang landasan
 


Category of operation
Decision height (DH)
RVR
Visibility not less than
CAT I
Not lower than 200ft
Not les than 1800ft
2600ft
CAT II
Lower than 200ft but not lower than 100ft
Not less than 1100ft

CAT III A
Lower than 100ft or no DH
Not less than 600ft

CAT III B
Lower than 50ft or no DH
Less than 600ft but not less than 100ft

CAT III C
No DH
No RVR limit


Dalam tiap kategori diperlukan pesawat yang dilengkapi dengan peralatan yang sesuai den pilot yang mempunyai kualitas yang sesuai. Sebagai contoh, CAT III C memerlukan system fail-operational dan dengan pilot yang mempunyai sertifikat CAT III C, CAT I hanya memerlukanaltimeter utuk DH, tetapi CAT II dan CAT III memerlukan radar altimeter untuk menentukan DH
ILS harus otomatis mati jika mendeteksi kesalahan instrument ILS untuk kategori yang lebih besar harus mati dengan cepat. Sebagai contoh CAT I localizer harus mati dalam waktu 10 detik sejak mendeteksi kesalahan, CAT III localizer harus mati dalam waktu 2 detik